Rabu, 24 Februari 2016

Inilah Sumbangan Besar Minangkabau Terhadap Indonesia


SEJARAH sudah mencatat, lahirnya Indonesia tidak terlepas dari kerja-kerja nyata anak-anak bangsa yang terlahir di tanah Minangkabau. Tokoh-tokoh besar dalam sejarah, kebudayaan yang estetik, hingga aset-aset lain yang tidak ternilai. Provinsi Sumatera Barat sebagai euphemisme (pelembutan) dari tanah Minangkabau, telah mengukuhkan posisinya sebagai provinsi dengan kontribusi yang besar dalam pembentukan nusantara ini. Dengan kata lain Minangkabau telah memberikan sumbangan besar terhadap Indonesia, baik itu di zaman sebelum kemerdekaan hingga zaman modern seperti saat sekarang ini. Nah, apa sajakah sumbangan besar Minangkabau tersebut, mari disimak.
 
Sejumlah Tokoh Besar dalam Sejarah

Kita mungkin pernah mendengar nama Tuanku Imam Bonjol, Siti Manggopoh, Mohammad Hatta, H. Agus Salim, M. Yamin, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Rohana Kudus, Abdul Muis, M. Natsir, HAMKA, Tan Malaka serta banyak nama lainnya. Banyak sekali tokoh-tokoh besar asal Minangkabau yang telah memberikan kontribusi besar terhadap Indonesia baik pra-kemerdekaan maupun pasca-kemerdekaan Republik Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut meliputi berbagai bidang dari politik, ulama hingga ke seniman. Penyair terkenal Chairil Anwar pun merupakan keturunan Minangkabau yang kedua orangtuanya berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota.


Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
 
Akhir tahun 1948, tatkala ibukota Republik Indonesia pada saat itu, Yogyakarta, telah jatuh ke tangan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II, pihak Belanda berulang-ulang menyiarkan berita bahwa RI sudah bubar. Belanda berhasil menangkap Soekarno, Hatta dan Syahrir. Mendengar berita itu, Mr. Syafruddin Prawiranegara mengajak Kol. Hidayat, Panglima Tentara dan Teritorium Sumatera untuk menemui gubernur Sumatera/Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya untuk mengadakan rapat mendadak demi merundingkan kondisi genting RI saat itu. Malam itu juga rombongan meninggalkan kota Bukittinggi menuju Halaban, daerah perkebunan teh di selatan kota Payakumbuh.

Pada 22 Desember 1948 sejumlah tokoh mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M. Hassan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto, Direktur BNI Mr. A. Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif. Rapat tersebut menghasilkan keputusan pembentukan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Esoknya, 23 Desember 1948, Mr. Syafruddin Prawiranegara berpidato dan mengajak seluruh Angakatan Perang Negara RI untuk mengangkat senjata melawan Belanda sebagai bukti bahwa RI belum jatuh. Sejak saat itu PDRI menjadi musuh besar Belanda, para tokohnya dikejar-kejar hingga harus terus menyamar dan berpindah-pindah.

Sumbangan Besar terhadap Bahasa Indonesiabahasa-indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional RI yang dibentuk dari beberapa bahasa daerah dan bahasa asing. Dalam pembentukan bahasa Indonesia pun Minangkabau memiliki sumbangan yang besar. Sebesar 38% dari keseluruhan Bahasa Indonesia diambil dari Bahasa Minang, nilai ini adalah yang terbesar dibanding dengan bahasa daerah lain dengan komposisi bahasa Jawa 27,5%, Sunda 2,5% serta sisanya bahasa daerah lainnya dan bahasa asing (dari Wikipedia).
 
Rendang Sebagai Makanan Terlezat di Duniarendang

Berita ini rasanya sudah sangat sering kita dengar, bahwa CNN, sebuah stasiun berita internasional, menobatkan Rendang sebagai makanan terlezat di dunia. Rendang bahkan berhasil mengalahkan makanan-makanan spesifik dari negara lain seperti Spaghetti dan Pizza milik Italia, Sushi milik Jepang dan lainnya. Berita penobatan rendang sebagai makanan terlezat di dunia tersebut tentu memberi nama harum bagi Indonesia umumnya dan tentu saja bagi Minangkabau khususnya.

Selain hal-hal di atas tentu masih ada sumbangan-sumbangan besar lainnya ranah Minangkabau terhadap eksistensi Indonesia. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa orang-orang Minang adalah orang-orang besar yang mampu membawa perubahan. Kita telah memiliki modal sejarah yang harusnya menjadi penyemangat kita untuk berusaha menjadi generasi emas dan berkontribusi nyata untuk kemajuan agama, nusa dan bangsa. Semoga di masa yang akan datang akan muncul tokoh-tokoh baru dari ranah tercinta ini, yang mampu membawa perubahan dan perbaikan yang nyata bagi Indonesia, tanah air tercinta. (sumbar.co)